RSS

Arsip Bulanan: September 2011

WORKSHOP SMAN 18 GARUT 2011

Aula Hotel Fortuna Pangandaran

Kegiatan Workshop Guru-guru SMA Negeri 18 Garut agak lain untuk tahun ini, dilaksanakan di luar sekolah, yaitu pengambil lokasi di Hotel Fortuna Pangandaran. Acara tersebut berlangsung tanggal 24 s.d 25 September 2011. Dengan Tema “Kita Tingkatkan Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAN 18 Garut” Dihadiri oleh Kepala Sekolah, Komite, guru-guru dan staf TAS, pengawas pembina dari disdik Kabupaten Garut dan Fasilitator disdik Propinsi Jawa Barat.

 

Kepala SMAN 18 Garut

Pemateri siap menyampaikan materi workshop, dipimpin moderator Deden Wahyudin,M.Pd.

Pokok pembahasan pada acara tersebut diantaranya tentang penyusunan administrasi mengajar berbasis karakter, lesson study, dan beberapa kebijakan baik dinas pendidikan kabupaten Garut maupun kebijakan dinas pendidikan Propinsi Jawa Barat.

Workshop dibuka oleh Kepala SMA Negeri 18 Garut Bapak Drs. H. Cucu Supena, M.M.Pd., kemudian disusul dengan sambutan Ketua Komite SMA Negeri 18 Garut Bapak Drs. H. Kusna.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 28 September 2011 inci Berita, Pendidikan

 

Tag: , ,

RPP Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi (EEK) Pendidikan Karakter Bangsa (Pendikar)

Pengembangan RPP Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi (EEK) Pendidikan Karakter Bangsa (Pendikar)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun seharusnya benar-benar dapat dilaksanakan. Oleh karena itu dalam penyusunan RPP harus ditulis secara rinci dan jelas, artinya jika RPP itu dilaksanakan oleh orang lain itu dapat dilakukan. Karena pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran (nilai karakter yang dapat dikembangkan adalah religius, disiplin)
b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari (nilai karakter: menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif)
c) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai (nilai karakter: rasa ingin tahu)
d) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
Silabus (nilai karakter: bersahabat/komunikatif, gemar membaca)

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
2. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras)

b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
2. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
3. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
4. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
5. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
6. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
7. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
8. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
9. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
3. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
4. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
5. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
6. Membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
7. Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis)
8. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu)
9. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, mandiri
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Sumber : http://edukasikarjono.com/2011/rpp-eksplorasi-elaborasi-konfirmasi-eek-pendidikan-karakter-bangsa-pendikar-sd-smp-dan-sma/

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada 7 September 2011 inci Pendidikan

 

Tag: , , ,

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Sayup-sayup diantara kerumunan orang terdengar samar membicarakan moral anak jaman sekarang. Ada yang mengatakan “jaman saya dulu, kalau melihat guru lewat kami semua sangat menghormati dan berusaha untuk sopan dan santun”. Tapi sopan santun ini sekarang sudah mulai luntur. Apa penyebabnya? Banyak yang menyalahkan orang tua, ada juga yang menyalahkan lingkungan, ada juga yang menyalahkan guru sekolahnya.
Kita tahu bahwa karakter manusia itu berbeda-beda. Begitu juga karakter orang tua, masyarakat lingkungan, maupun guru. Ada orang tua yang peduli terhadap pendidikan anaknya, namun tidak sedikit orang tua yang pasrah “BONGKO’AN” kepada gurunya. Kalau dalam kehidupan masyarakat pada umumnya apatis terhadap pendidikan anak orang lain. Sedangkan guru pada umumnya sebagai pendidik tentu akan mendidik anak didiknya dengan baik. Tapi tidak menutup kemungkinan ada guru yang kurang baik, misalnya kurang disiplin (sering telat/ sering tidak masuk dengan alasan sakit meskipun tidak sakit/ sering ijin karena mendapatkan menghasilan yang lebih besar dari tempat ngajarnya dan masih banyak ketidakdisipilnan guru yang tidak patut dicontohkan dalam dunia pendidikan). Tindakan kurang baik yang kadang dilakukan guru antara lain kurang bisa menjaga omongan dalam situasi emosi, ngeledek siswa sampai keterlaluan sehingga ditiru siswa lain untuk ngledek temennya. Kalau kata pak Ustadz “MANGKANA YUKMINUBILLAHI WAL YAUMIL AKHIR FALYAKUL KHOIRO AULIYASMUT” yang artinya kira-kira demikian: barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diam. Kata pak Ustadz ini mungkin perlu ditiru bagi seorang guru sehingga siswanya tidak ada yang kecewa karena ucapan guru.

Pemerintah ternyata memang tanggap terhadap pendidikan. Terbukti diklat pendidikan karakter bangsa saat ini sedang digalakkan. Dengan harapan guru di Indonesia ini menjadi guru yang baik. Guru dapat memahami kelebihan dan kekurangan semua siswanya, sehingga tahu apa yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan potensi anak didiknya. Mulai dari menganalisis SK dan KD, mengembangkan indikator dan tujuan belajar hingga mengembangkan silabus, dan menyususn RPP semua harus berkarakter bangsa! Seandainya pendidikan karakter bangsa (PENDIKAR) ini berhasil, betapa indahnya kehidupan saat itu. semua orang akan relegius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, cinta dami, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, dan masih banyak nilai karakter yang dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Semoga Pendidikan di ndonesia semakin Maju……….!!!! biar tidak dikatain “DEGRADASI MORAL

Sumber : http://edukasikarjono.com/2011/pendidikan-karakter-bangsa/

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 7 September 2011 inci Pendidikan

 

Tag: